Selasa, 17 Oktober 2017

Review singkat Resto Bebek Dower

Setelah putar-putar di Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jakarta Timur, suami ngajakin makan siang. Kita random saja sih, nggak berharap makan yang spesifik atau aneh-aneh.  Suami lantas mengajak makan di restoran yang belum pernah dikunjungi,  Resto Bebek Dower. 

Hm.. Oke, saat itu saya sih hayulah, makan apa saja Alhamdulillah. 

Setelah memilih menu--dari buku menu yang berukuran super besar, kami memesan nasi goreng mawut, tempe mendoan,  dan minum. 

 Saya melihat sekeliling. lumayan nyaman, standar restoran biasa. Beberapa hal yang membuat saya tersenyum dan merasa nyaman adalah, logo halal MUI yang cukup besar dan pegawai yang ramah-ramah. Kebetulan mbak yang melayani kami halus sekali bicaranya --menurut saya.

Logo halal MUI




Pesanan selesai dengan cukup cepat, namun yang bikin melongo itu... Porsinya. 

Saya dan suami sama-sama memesan nasi goreng mawut, dan itu porsinya ternyata super besar. Kita saling pandang trus saya nyeletuk,  "Ini ngehabisinnya gimana?" Karena saya tahu porsi makan suami saya nggak mungkin segitu banget :P jadi dia pasti kesulitan mau menghabiskan pesanannya juga.

Ya dimakan saja, sih, hahah. 

Nasi Goreng Mawut


Respon suami setelah memakan nasi goreng tersebut adalah, "Enak ya." Dan memang iya enak. Untuk porsi super besar -- yang aslinya pesan satu cukup untuk kami (porsi saya dan suami plus anak kecil) diberi harga Rp 19.000 itu pantes banget. 

Suami paling senang mencoba resto-resto baru, biasanya kalau ada resto yang kita belum pernah masuki, dia akan mengajak makan di sana. Apalagi di PGC banyak resto-resto dan tempat makan. Jadi kami sudah cukup sering mencoba berbagai menu standar -- nasi goreng -- di beberapa tempat. Reaksi standar suami saya biasanya adalah, "Hm..yah, lumayan." 

Jadi bisa dibilang saya sangat terkejut dia mengeluarkan kalimat berbeda, hahaha.

Karena kami bertiga nggak kuat menghabiskan porsi pesanan, akhirnya sisa porsi kami digabung -- menjadi satu porsi lagi :P -- dan kami bawa pulang, beserta tempe mendoan yang ukurannya ternyata juga lumayan besar. 

Untuk kemasan dibawa pulang ini, kami diminta membayar 2000 rupiah per kemasan. Wajar sih, di resto lain juga kami dikenai biaya untuk kemasan dibawa pulang ini. 




Secara garis besar kami cukup puas, dan mungkin akan kembali lagi. Lain kali saya ingin mencoba menu bebek nya.

Semoga bermanfaat :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai, terima kasih sudah mampir :) semoga postingan ini bermanfaat untuk kamu. Terima kasih sudah meluangkan waktu berkomentar :)
Mohon maaf, komentar dengan link hidup akan saya hapus.