Sabtu, 17 September 2016

Ketika sedih datang

Sedih kan normal ya, wajar. 
Depresi sekalipun...wajar kan..?

Haha...adakalanya saya merasa sangat terpuruk, padahal tidak ada hal buruk yang terjadi. 
That just happen. That depressing depression moment. Can't hide, can't run.

Hal pertama yang saya cek saat masa depresi saya datang adalah, apa yang terjadi baru-baru ini? Perubahan sesuatu hal yang mendadak? Bertemu dengan peristiwa menyebalkan? Keletihan yang berlebihan?

Beberapa hal yang saya sebutkan bisa memicu sumbu emosi saya seketika, dan masuk ke masa depresi yang entah berapa lama. Hal yang sangat menyebalkan.
Jadi setelah saya bisa memperkirakan alasan mula depresi datang, saya bisa menyingkirkan beberapa penyebab yang bergumul di kepala saya, atau badan saya. Lalu saya mencoba mengecek ibadah harian saya. Apakah saya membaca al-matsurat pagi ini? Sudahkah berdoa dengan sungguh-sungguh. Karena kalau ada yang memperhatikan arti bacaan al matsurat, ada doa yang berarti kurang lebih seperti ini (jika salah mohon maaf),
 Ya Allah, jauhkanlah dari rundungan sedih dan duka...

...
...
...
That prayer shaking my heart. Because then I know, I’m not fighting this alone. Never alone.

After that recite calming my heart and my mind, I trying to lighten my mood. Sometimes it came with a cup of warm tea, sometimes it came with writing my thought, sometimes it came with pouring it to illustration.
Here is one of my drawing that help my heart calm.


floating girl