Sabtu, 29 Agustus 2015

Best wishes for you, cousin..

Kejadiannya memang sudah dua minggu lalu, tapi masih berbekas dalam hati saya. Meluap-luap minta dituangkan, jadilah saya tuliskan dalam blog. Semoga bisa menjadi pengingat bagi saya di masa depan.

Saat itu suami saya sedang dinas, jadi saya dan anak menginap di rumah orangtua. Pada pagi hari saat biasanya saya ajak anak saya ke lapangan, tiba-tiba mobil merah kecil berhenti dekat kami. Saya cukup hafal sih dengan tiga huruf belakang platnya, jadi tahu bahwa yang berhenti adalah sepupu saya yang saat ini sedang cukup naik daun di tv.

Ngehits maksudnya.

Dia membuka jendela dan mengajak ngobrol, dan dia sepertinya ingat belum maaf-maafan lebaran, karena saya memang tahun ini ikut keluarga suami, dan sepupu saya ini turun..
Saya agak panik, kuatir ada anak sekolah smp atau remaja-remaja putri tanggung lewat dan mereka histeris lihat sepupu saya (hahaha, kepanikan apa coba..).
Dia nyamperin saya dan rakha. That's right. Dia yang nyamperin, dan dia mengulurkan tangan terlebih dahulu.

Setelah saya, dia menyalami bapak saya, dan tetangga yang kebetulan sedang ada di luar.
Oh, wow. Bukan pencitraan jelasnya sih, nggak ada kamera juga.
Dan dia berlalu kembali sambil mengingatkan untuk jangan lupa menontonnya malam ini live di suatu saluran tv swasta.

Okay, Cousin. Will do.

Will do..

Hati saya tergerak menuliskan ini, karena sepupu saya itu terasa sangat tulus sikapnya.

Saya tidak bisa membantu apa-apa, sepupu. Bahkan membantumu menapaki gunung terjal dunia entertainment pun saya tidak bisa.
Saya hanya bisa mendoakanmu yang terbaik.

Best wishes for you, cousin..

Best wishes..