Jumat, 31 Oktober 2014

Merenungi impian

Memandangi coretan di note kecil. Wow, kerja berapa hari cuma jadi dua halaman. Siigh...
Tetiba membaca status fb teman tentang visi dan misi, yah walaupun saya tahu fb itu sangaaat menyita energi. Dia cerita tentang visi dan misi membangun keluarga memang, tapi hal itu membuat saya memikirkan tentang visi dan misi pribadi.
Apa yang sudah kulakukan selama ini?
Aku bahkan tidak mendekati selesainya satu buah novel setelah bertahun-tahun yang rasanya ~pada jaman dahulu..
Okelah novel dahulu selesai saat saya masih single,belum banyak tanggung jawab seperti ibu rumah tangga. Tapi kalau diikutin malas dan capainya, kapan cerita Shari dan Bayu selesai? Belum lagi karakter-karakter lain yang seakan berteriak-teriak minta diselesaikan.
I know Dion, I'll finish you up after this..
Azka, quit interfering your sister chapter! I know your story are the coolest part, so pleeeasee be nice for now.
Siigh..

So much story, and so little work..

Tiba-tiba tertarik membaca blog diary dee tentang perjalanannya menyelesaikan perahu kertas dalam 55 hari.
Well, if she can do that with 3 year old child, I can do it too, right?

Okay, dari blognya dee bilang mencari markas, semacam ruang kerja mungkin ya. Tapi sangat tidak mungkin buat saya nyari markas kos-kosan seperti dee.
Nope.
No way.

Barangkali satu sudut kecil di rumah yang tidak mudah dicari rakha?
Okaay...

Meja makan?
Inget rakha gampang banget meraih apa-apa di sana. Uh uh, no.

Kamar tamu..?
Quite comfortable, actually. Nggak ada ac, tapi bisa seret kipas angin ke sana, hm..dan ada colokan.

Gotta check these later.

Inget belum cuci piring dan nyeduh teh.

Ciao.