Senin, 21 November 2016

Review Zumba di House of Shafa Tebet



Saya tahu info tentang House of Shafa dari teman di grup alumni universitas facebook. Saat itu saya mencari tempat senam, yoga atau semacamnya yang khusus perempuan. Setelah saya googling sebentar, ternyata tempatnya mudah dicapai dari tempat saya di daerah Halim. Dengan ojek online tidak lebih dari 15.000 rupiah (per november 2016).

 



Saya mengikuti kelas zumba hari minggu jam 9 pagi, karena hanya hari itu saya bisa menitipkan anak ke suami. Meskipun anak laki-laki di bawah 7 tahun masih boleh masuk (peraturan salon & senam khusus perempuan ini cukup ketat), tapi saya urung membawa anak kuatir malah membuat pengunjung lain merasa tidak nyaman.


Saya membayar biaya per kedatangan sebesar Rp 75.000. Jika ingin menjadi member, seingat saya ada beberapa pilihan. Yang saya paling ingat biaya member sebesar Rp 200.000 untuk 4 kali kedatangan, bebas memilih hari maupun jenis senam yang diikuti. Oh Iya, House of Shafa memiliki akun instagram, di sana lebih jelas jadwal senam per hari serta jam-jamnya. House of Shafa yang berlokasi di Jalan Tebet Timur Dalam Raya No.46 ini juga bisa dihubungi melalui no telpon (021) 8297570. 

Saya datang terlalu cepat, pukul 8 saya sudah duduk selonjoran dalam studio senam yang terletak di lantai 3. Suasana masih sangat sepi, mungkin lain waktu saya akan membawa alat gambar atau buku jika datang terlalu awal lagi. Lantainya bersih, ruangannya rapi, full ac (dalam satu ruangan ada sekitar 4 ac kalau tidak salah). Di dalam ruangan senam berjejer bola senam yang besar (saya kurang tahu apa namanya), tumpukan matras yoga, serta berbagai peralatan pendukung.
bagian dalam ruang senam


Pukul 9 ruangan senam sudah sangat ramai, instruktur senam juga sudah datang. Lagu zumba yang menghentak-hentak sudah distel, dan peserta sudah berjajar dengan jarak yang cukup. Untuk yang baru pertama kali ikut, saya sarankan ambil posisi paling depan, karena gerakan zumba menurut saya agak sulit diikuti buat pemula. Lebih baik melihat gerakan instrukturnya langsung. 

Setiap sesi sekitar 10 menit (mungkin ya, saya kurang ingat), ada jeda istirahat 10 detik. Mungkin lebih ya, tapi buat saya sangat kuraaaang. Napas sudah pendek-pendek, wajah pucat serasa kekurangan udara. Jeda per sesi hanya cukup untuk meminum seteguk-dua teguk air minum atau mengelap keringat dengan handuk. Saya sejujurnya setelah setengah jam, rasanya mau semaput. Pingin berhenti. Tapi malu, hahaha, karena peserta lain tidak ada yang berhenti. Jadi saja saya paksakan ikut terus padahal koordinasi tangan dan kaki sudah tak sinkron. Malu ingatnya, hahaha.

Jadi dari sekelumit pengalaman saya berzumba di House Of Shafa, ada beberapa saran bagi yang ingin mencoba untuk pertama kali.
1. Bawa botol minum. Boleh isi maupun kosong juga tidak apa-apa, karena disediakan dispenser air minum di lantai 3 di depan ruangan senam.
2. Bawa handuk kecil. Saya menyesal tidak bawa karena sangat terpakai. Zumba itu benar-benar membuat keringat bercucuran.
3. Bawa baju ganti. Bahkan sampai dalaman / underwear jika perlu. Karena seperti alasan yang sama dengan membawa handuk kecil, kita benar-benar berkeringat. Kerudung, kaos, celana senam, semua basah oleh keringat.
4. Gunakan sepatu yang nyaman. Karena kita akan banyak, sangat banyak bergerak, berputar, sampai menghentakkan kaki.
5. Gunakan kaos dan celana senam yang nyaman. Yang berkerudung, boleh tetap memakai kerudung. Pilih bergo yang ringan dan mudah diatur. Bawa juga bergo ganti untuk pulang karena kerudung yang dipakai saat senam akan basah oleh keringat.
6. Bawa sabun dan shampo ukuran kecil jika ingin mandi. Di lantai 3 ini juga tersedia tempat untuk mandi 2 ruangan. Toilet dan washtafel berbeda ruangan tapi di lantai yang sama. Ruangan mandi maupun toilet ini juga cukup bagus. Sangat bersih menurut saya.

 Jadi dari pengalaman saya, berzumba di House Of Shafa itu sangat menyenangkan. Meskipun saat tengah sesi senam saya ingin berhenti dan pulang lantas tidur. House Of Shafa sangat nyaman, menghargai privasi, dan harga untuk menjadi member pun cukup terjamgkau. Sekian, semoga lain waktu saya bisa mencoba zumba lagi, atau yoga, atau pilates, atau makan mi rebus 2 dengan telur di rumah sambil nonton tivi.
Eh.
Tetap semangat untuk hidup sehat!

6 komentar:

  1. Zumba ini memang bikin keringat bercucuran. Konon kabarnya Klo G biasa bisa pegel2 pas pulang wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, iya Mbak. Saya sampai rumah tiduran doang, badan pegel-pegel semua. Salam kenal , Mbak Amanda :)

      Hapus
  2. Klo buat pemula gmn y mba.. Eike blm pernah zumba tpi pngn ikutan... Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga pemula Mbak Deri :D Saat datang saya nol pengalaman, hahaha. Datang saja, Mbak. Coba langsung :D
      Salam kenal :)

      Hapus
  3. Klo buat pemula gmn y mba.. Eike blm pernah zumba tpi pngn ikutan... Hehehe

    BalasHapus
  4. Mo coba,kebetulan deket rumah dan saya jg pecinta olahraga zumba.😊

    BalasHapus

Hai, terima kasih sudah mampir :) semoga postingan ini bermanfaat untuk kamu. Terima kasih sudah meluangkan waktu berkomentar :)
Mohon maaf, komentar dengan link hidup akan saya hapus.