Tampilkan postingan dengan label keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keluarga. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 Desember 2014

Hadiah dari Mas Rethon

Rakha bangun pagiiii, jam 4 udah nangis minta minum. Masih fase rewel setelah sakit.
Pas ngambil minum, di sebelah tv sudah ada kado.
Asiiiik, eh, maksudnya, Alhamdulillah.. :)
Si Papa ngasih kado~ padahal kemarin kupancing-pancing mukanya lempeg gitu, wkwkw.
Isinya kitchen utensil....Pap, harganya belum dilepas ituh, hihihi.
Haaah...
Jadi keingetan lagi, kado-kado ulang tahun dari mas Rethon selama ini..

Tahun 2010 - Ini masih penjajakan, lagi on the way ke nikahan. Dikasih dress ungu dan tang potong. Kekeke, beneran dikadoin tang, karena lagi bisnis perhiasan handmade.

Tahun 2011 - Dikasih sepeda lipat warna merah. Kyaaa!! Keren warnanya! Kupakai terus sampai sekarang, soalnya ngeri kalau pakai motor,hehe.

Tahun 2012 - Ini pas Rakha udah lahir, sekitar 6 bln usianya, udah pindah ke Serang lagi. Dikasih Hp sony T.T hp android pertamaku~ kupakai buat macam-macam, buat moto barang dagangan, buat MLM an saat itu, buat ngetik cerpen, buat baca ebook, buat nyimpen data novel, bermanfaat bangeet.

Tahun 2013 - Ini pas kita udah ngontrak di Solo karena Mas Rethon dapat beasiswa S2 di UNS dari PU. Mas Rethon kasih baju, ada gambar kucingnya :* aku nggak tahu kapan dia belinya, tahu-tahu udah milih dan beli aja.

Tahun 2014 - tahun ini ni, dikadoin mixer.... T^T sebenernya pingin beli sendiri, tapi dananya kepakai untuk hal lain terus... hiks.. terimakasih ya, Pa...

Love you...

Semoga kita terus langgeng, rukun, saling memyayangi, mencintai, dan menjaga serta mendidik anak-anak kita bersama-sama..

Jumat, 31 Januari 2014

Teng Teng, waktunya jadi Princess

Setelah jadwal mandi, makan, main, dan bobo Rakha selesai. Untuk yang sesi satu :p dan suasana rumah hening, malah jadi bingung mau ngapain, hihi. Karena sebelumnya begitu riuh, mau ngerjain apa-apa pun jadi belum terkumpul konsentrasinya.

Jadilah saya menyeduh teh.

Aah, ini 'me time' paling mudah :)

Rabu, 22 Januari 2014

Glamor di Rumah


Glamor di Rumah



Setelah membaca artikel milik Pakde Cholik di sini, saya jadi teringat kepada Ibu saya.

Saya dulu pernah melihat Ibu saya berdandan terburu-buru, dan beliau hanya mengulaskan seulas lispstik merah. Wajah Ibu saya itu putih, jadi saat dipadu dengan lipstik merah, wajahnya seketika tampak cerah.
Inilah yang Ibu saya sarankan kepada saya. Bahwa wanita, hanya dengan lipstik saja, wajahnya sudah terlihat berwarna. 


Ini adalah lipstik merah yang saya punya, malu-malu sebetulnya. Biasanya saya menggunakan lipstik warna kalem, dengan blush on warna peach.
Suatu waktu saya coba, tentu saja tipis-tipis dahulu, ternyata benar. Wajah saya seketika terlihat cerah seperti wajah Ibu saya saat itu.
Terlebih jika saya menggunakan full make up, suami saya biasanya malah bingung, “mau kemana, Mah?” :D
Jadi sekarang, Lipstik merah ini menjadi andalan saya saat di rumah.
Glamor di Rumah, kenapa tidak?

Artikeln ini diikutsertakan untuk lomba Giveaway 2 Hari di sini 


Jumat, 06 Desember 2013

Ask the RIGHT Question

Rakha sudah sembelit berkali-kali. Berkali-kali itu pula dalam doa saya memohon, memohon, meminta dengan lirih, menangis, agar diberikan pengetahuan makanan apa yang harus saya berikan kepada Rakha agar pupnya lancar..
Saya sudah mencobakan apa saja kepada Rakha, minum air yang banyak, minum Lacto b, makan pepaya, makan alpukat, makan kismis, perbanyak sayur, sadak dengan sabun. akhirnya kembali kepada obat pelunak feses. Sedih sekali saya, rasanya seperti menjadi ibu yang gagal. Saya salah memberi makan apa? Begitu tanya saya berkali-kali dalam hati.
Lalu beberapa hari lalu saya membeli buku, erat rasanya dengan buku ini. Judulnya, 'Ikuti Kata Hatimu' oleh Andrew Matthews. Di dalamnya, pada halaman-halaman awal, saya tersentak.

Kita terus diberikan pelajaran. Kecuali kita belajar, kita harus mengulanginya...lagi..dan lagi...

Allahu Akbar. Berarti ada yang salah dalam usaha saya mencari solusi. Saya belum belajar, karenanya pelajaran ini terus ada dan ada.

Saya berusaha lebih tenang dan lebih detail mengamati. Saya tambahkan buah-buahan musim seperti mangga kepada Rakha, saya tetap konsisten memberi minum yang banyak. Sampai tadi, kembali kami (Saya dan Suami) memberikan obat pelancar feses. Sedih, namun saya tahan dan berusaha tebal muka. Rakha lebih perlu saya yang logis daripada saya yang emosional saat itu.
Dan saat itu, jawaban pelajaran keluar dari mulut Suami saya.

"Pupnya Rakha nggak keras kok. Tapi memang sulit keluar kalau dia ngeden sambil duduk."

Masya Allah, saya perlu mencari cara bagaimana toilet training yang  benar pada Rakha. Ini jawaban yang disediakan oleh Allah SWT selama berminggu-minggu.

Dan saya baru menyadari, pertanyaan dan doa saya selama ini, tidak menanyakan pertanyaan yang tepat.
Alih-alih menanyakan 'makanan apa yang seharusnya saya beri agar Rakha tidak sembelit', seharusnya saya bertanya dan berdoa, "Apa solusi yang tepat dan efektif agar Rakha bisa pup dengan lancar..."

Hal ini membuat saya belajar, banyak sekali. Jangan menyerah dan putus asa walau sesulit apapun (dan se emosional apapun), Doa-doa kita SELALU didengar. Dan setiap kejadian ada HIKMAH.

Alhamdulillah, semoga berikutnya Rakha terus sehat-sehat..

Salam,

Riska