Sedih kan normal ya, wajar.
Depresi sekalipun...wajar kan..?
Haha...adakalanya saya merasa
sangat terpuruk, padahal tidak ada hal buruk yang terjadi.
That just happen. That depressing
depression moment. Can't hide, can't run.
Hal pertama yang saya cek saat
masa depresi saya datang adalah, apa yang terjadi baru-baru ini? Perubahan
sesuatu hal yang mendadak? Bertemu dengan peristiwa menyebalkan? Keletihan yang
berlebihan?
Beberapa hal yang saya sebutkan
bisa memicu sumbu emosi saya seketika, dan masuk ke masa depresi yang entah
berapa lama. Hal yang sangat menyebalkan.
Jadi setelah saya bisa
memperkirakan alasan mula depresi datang, saya bisa menyingkirkan beberapa
penyebab yang bergumul di kepala saya, atau badan saya. Lalu saya mencoba
mengecek ibadah harian saya. Apakah saya membaca al-matsurat pagi ini? Sudahkah
berdoa dengan sungguh-sungguh. Karena kalau ada yang memperhatikan arti bacaan
al matsurat, ada doa yang berarti kurang lebih seperti ini (jika salah mohon
maaf),
Ya Allah, jauhkanlah dari rundungan sedih dan
duka...
...
...
...
That prayer shaking my heart. Because
then I know, I’m not fighting this alone. Never alone.
After that recite calming my heart and
my mind, I trying to lighten my mood. Sometimes it came with a cup of warm tea,
sometimes it came with writing my thought, sometimes it came with pouring it to
illustration.
Here is one of my drawing that
help my heart calm.
floating girl |
You can see that her smile is
shaky. That’s me. And after I draw this with anything tool I have (dry
watercolor pallete, small paper, you name it), I can smile normally.
So...hello..
I come back..
Alhamdulillah :)
17 September 2016
Aku sering mba sedih tnpa tau alasannya, mungkin memang jawabannya aku harus mendekatkan diri pada yg memberi kebahagiaan dan kesedihan
BalasHapusMbak siti, ya Allah, saya nggak ingat ingat mau balas komentar ToT maaf ya....
HapusTerimakasih sudah mampir, mbak.
Rasa sedih itu memang sering mampir tanpa diundang, mbak :( Semoga selalu semangat, mbak :)