Saya tahu info tentang
House of Shafa dari teman di grup alumni universitas facebook. Saat itu saya
mencari tempat senam, yoga atau semacamnya yang khusus perempuan. Setelah saya
googling sebentar, ternyata tempatnya mudah dicapai dari tempat saya di daerah
Halim. Dengan ojek online tidak lebih dari 15.000 rupiah (per november 2016).
Saya mengikuti kelas
zumba hari minggu jam 9 pagi, karena hanya hari itu saya bisa menitipkan anak
ke suami. Meskipun anak laki-laki di bawah 7 tahun masih boleh masuk (peraturan
salon & senam khusus perempuan ini cukup ketat), tapi saya urung membawa
anak kuatir malah membuat pengunjung lain merasa tidak nyaman.
Saya membayar biaya per
kedatangan sebesar Rp 75.000. Jika ingin menjadi member, seingat saya ada beberapa
pilihan. Yang saya paling ingat biaya member sebesar Rp 200.000 untuk 4 kali
kedatangan, bebas memilih hari maupun jenis senam yang diikuti. Oh Iya, House
of Shafa memiliki akun instagram, di sana lebih jelas jadwal senam per hari
serta jam-jamnya. House of Shafa yang berlokasi di Jalan Tebet Timur Dalam Raya
No.46 ini juga bisa dihubungi melalui no telpon (021) 8297570.
Saya datang terlalu
cepat, pukul 8 saya sudah duduk selonjoran dalam studio senam yang terletak di
lantai 3. Suasana masih sangat sepi, mungkin lain waktu saya akan membawa alat
gambar atau buku jika datang terlalu awal lagi. Lantainya bersih, ruangannya
rapi, full ac (dalam satu ruangan ada sekitar 4 ac kalau tidak salah). Di dalam
ruangan senam berjejer bola senam yang besar (saya kurang tahu apa namanya),
tumpukan matras yoga, serta berbagai peralatan pendukung.
![]() |
bagian dalam ruang senam |
Pukul 9 ruangan senam
sudah sangat ramai, instruktur senam juga sudah datang. Lagu zumba yang menghentak-hentak
sudah distel, dan peserta sudah berjajar dengan jarak yang cukup. Untuk yang
baru pertama kali ikut, saya sarankan ambil posisi paling depan, karena gerakan
zumba menurut saya agak sulit diikuti buat pemula. Lebih baik melihat gerakan
instrukturnya langsung.
Setiap sesi sekitar 10
menit (mungkin ya, saya kurang ingat), ada jeda istirahat 10 detik. Mungkin lebih
ya, tapi buat saya sangat kuraaaang. Napas sudah pendek-pendek, wajah pucat
serasa kekurangan udara. Jeda per sesi hanya cukup untuk meminum seteguk-dua
teguk air minum atau mengelap keringat dengan handuk. Saya sejujurnya setelah
setengah jam, rasanya mau semaput. Pingin berhenti. Tapi malu, hahaha, karena
peserta lain tidak ada yang berhenti. Jadi saja saya paksakan ikut terus
padahal koordinasi tangan dan kaki sudah tak sinkron. Malu ingatnya, hahaha.
Jadi dari sekelumit
pengalaman saya berzumba di House Of Shafa, ada beberapa saran bagi yang ingin mencoba
untuk pertama kali.
1. Bawa botol minum. Boleh
isi maupun kosong juga tidak apa-apa, karena disediakan dispenser air minum di
lantai 3 di depan ruangan senam.
2. Bawa handuk kecil. Saya
menyesal tidak bawa karena sangat terpakai. Zumba itu benar-benar membuat
keringat bercucuran.
3. Bawa baju ganti.
Bahkan sampai dalaman / underwear
jika perlu. Karena seperti alasan yang sama dengan membawa handuk kecil, kita
benar-benar berkeringat. Kerudung, kaos, celana senam, semua basah oleh
keringat.
4. Gunakan sepatu yang
nyaman. Karena kita akan banyak, sangat banyak bergerak, berputar, sampai menghentakkan
kaki.
5. Gunakan kaos dan
celana senam yang nyaman. Yang berkerudung, boleh tetap memakai kerudung. Pilih
bergo yang ringan dan mudah diatur. Bawa juga bergo ganti untuk pulang karena
kerudung yang dipakai saat senam akan basah oleh keringat.
6. Bawa sabun dan
shampo ukuran kecil jika ingin mandi. Di lantai 3 ini juga tersedia tempat
untuk mandi 2 ruangan. Toilet dan washtafel berbeda ruangan tapi di lantai yang
sama. Ruangan mandi maupun toilet ini juga cukup bagus. Sangat bersih menurut
saya.
Jadi dari pengalaman saya, berzumba di House
Of Shafa itu sangat menyenangkan. Meskipun saat tengah sesi senam saya ingin
berhenti dan pulang lantas tidur. House Of Shafa sangat nyaman, menghargai
privasi, dan harga untuk menjadi member pun cukup terjamgkau. Sekian, semoga
lain waktu saya bisa mencoba zumba lagi, atau yoga, atau pilates, atau makan mi
rebus 2 dengan telur di rumah sambil nonton tivi.
Eh.
Tetap semangat untuk
hidup sehat!
Zumba ini memang bikin keringat bercucuran. Konon kabarnya Klo G biasa bisa pegel2 pas pulang wkwk
BalasHapusHahaha, iya Mbak. Saya sampai rumah tiduran doang, badan pegel-pegel semua. Salam kenal , Mbak Amanda :)
HapusKlo buat pemula gmn y mba.. Eike blm pernah zumba tpi pngn ikutan... Hehehe
BalasHapusSaya juga pemula Mbak Deri :D Saat datang saya nol pengalaman, hahaha. Datang saja, Mbak. Coba langsung :D
HapusSalam kenal :)
Klo buat pemula gmn y mba.. Eike blm pernah zumba tpi pngn ikutan... Hehehe
BalasHapusMo coba,kebetulan deket rumah dan saya jg pecinta olahraga zumba.😊
BalasHapus